Bisnis.com, BALIKPAPAN ––Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berupaya melakukan pengurangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga 25 persen pada secara bertahap.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan limbah yang diproduksi masyarakat di Kota Pontianak dapat mencapai 400 ton per hari.
Kemudian, 40 persen dari total limbah tersebut terdiri dari 17 persen sampah plastik dan sisanya beragam mulai dari sisa-sisa kaca, kayu, kertas dan lain-lain.
“Jika ini tidak dikelola secara baik, pertama akan merusak dan mengganggu dari sisi kesehatan terutama dan juga kelihatannya tidak enak dipandang mata,” ujarnya di Pontianak, Selasa (29/3/2022).
Dia menjelaskan terdapat beberapa langkah yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut diantaranya yaitu dengan pengelolaan limbah rumah tangga.
"Kita akan kurangi dengan cara kita coba kelola sampah habis di lingkungan, dipilah dan diproses dengan konsep 3R maupun bank sampah yang ada," jelasnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat merupakan kunci mewujudkan kota yang bersih sesederhana dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Juga mengurangi limbah berbahan plastik, dan memilah sampah antara yang organik dan anorganik,” katanya.
Selanjutnya, Pemkot Pontianak telah menyediakan program bank sampah yang tersebar di beberapa titik, penanaman pohon secara berkala, serta pengelolaan TPA yang berlokasi di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pihaknya tengah berupaya mencapai predikat Adipura bagi Kota Pontianak.
Adapun, dia berharap agar stakeholder terkait untuk memahami indikator Adipura. “Program ini harus kita wujudkan dengan menggaungkan semangat Adipura kepada seluruh jajaran Pemkot, stakeholder hingga masyarakat,” pungkasnya.