Bisnis.com, BALIKPAPAN-- Omni channel bisa menjadi model bisnis lain yang layak dilirik koperasi untuk bertransformasi.
Omni channel sendiri merupakan model bisnis lintas channel yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelanggan. Adapun dalam model bisnis omni channel, pelanggan dapat melakukan pembelian barang secara online sekaligus secara offline.
Lebih jauh transformasi yang dilakukan koperasi bukan hanya berinovasi dengan mengaplikasikan software terbaru, tetapi juga harus melakukan perubahan model bisnis, manajemen, dan pelayanan.
Chief Executive Officer Multi Inti Digital Bisnis(MDB) Subhan Novianda mengatakan, dalam model bisnis ini, koperasi bisa bertindak sebagai market place yang menggabungkan layanan penjualan secara online dan dunia retail secara offline.
Dia menjelaskan Amazon dan Alibaba adalah marketplace yang sudah menerapkan model bisnis omni channel dan diprediksi model bisnis seluruh marketplace dunia akan bertransformasi ke arah omni channel.
“Koperasi tentu bisa bertransformasi ke model bisnis omni channel, dengan menggabungkan teknologi dan konsep koperasi. Koperasi bisa bertindak sebagai pusat layanan berbagai komoditi yang memanjakan anggotanya sebagai manusia, bukan sekadar nomor koperasi dan nominal iuran bulanan,” jelasnya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu(16/10/2019).
Multi Inti Sarana Group (MIS Group) melalui subholding bisnisnya Multi Inti Digital Bisnis (MDB) saat ini sedang merancang model bisnis omni channel. Adapun toko yang akan dijadikan pilot project akan didirikan di Jakarta pertengahan 2020. Toko ini hanya sebagai uji coba,tepatnya saja.
Untuk sementara, MDB akan menggandeng beberapa koperasi karyawan perusahaan swasta di Jakarta.
“Ke depannya, diharapkan koperasi-koperasi lain di Indonesia bisa bergabung dan mempromosikan barang di omni channel bentukan MISGroup,” imbuhnya.
Menurutnya untuk melakukan transformasi digital, terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi koperasi, yaitu penguasaan teknologi, menyiapkan proses yang benar dan menyiapkan sumber daya manusia yang benar.
Dia mencontohkan salah satu proses atau model bisnis koperasi, yaitu koperasi dengan core business di bidang pembiayaan, yang kini sudah mulai digarap para startup, antara lain bahwa koperasi simpan pinjam harus setara dengan digital banking.
Layanan unggulan dari model ini adalah outcome yang diberikan kepada anggota koperasi dalam bentuk digital, di mana anggota koperasi akan diberikan kemudahan, seperti cek saldo, melakukan pembayaran/pinjaman, dan lain sebagainya, cukup dengan menggunakan aplikasi saja dan tidak perlu mendatangi kantor koperasi.
