Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Semen Indonesia, Bupati Kutai Timur Tak Mau Kawasan Kars Dieksploitasi Besar-Besaran

Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, pihaknya mengkaji terlebih dahulu kawasan karst yang akan digunakan karena ada yang bernilai ekonomis dan ada juga area yang tak bisa diganggu.
Pabrik Semen Bosowa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan./JIBI - Paulus Tandi Bone
Pabrik Semen Bosowa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan./JIBI - Paulus Tandi Bone
Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur akan mengkaji rencana pembangunan pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
 
Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, pihaknya mengkaji terlebih dahulu kawasan karst yang akan digunakan karena ada yang bernilai ekonomis dan ada juga area yang tak bisa diganggu.
 
PT Semen Indonesia berencana membangun pabrik semennya di Kaltim. Selain Semen Indonesia, PT Bengalon Limestone dari Gopeksindo Semen Grup juga akan membangun pabriknya di wilayah Karst Sangkulirang yang masuk dalam warisan dunia.
 
"Belum ada pembicaraan yang dari Semen Indonesia. Kami kaji dulu, karst ini ada ekonomis ada yang enggak boleh di gangggu. Ini masih dihitung kembali dengan ahlinya yang bisa menjadi potensi ekonomi atau dalam kawasan konservasi kars yang dilindungi," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
 
Ismunandar tak menginginkan jika seluruh kawasan karst yang ada di wilayah tersebut diekploitasi besar-besaran. Pasalnya, hal itu akan mengganggu keberlangsungan ekosistem lingkungan yang ada di wilayah tersebut.
 
"Oleh karena itu perlu kajian. Kajian ini sangat penting karena hasilnya nanti akan menjadi dasar pegangan pemerintah Kutim dalam mengeluarkan kebijakan. Pemerintah Kutim akan sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan agar kedepannya tidak menimbulkan permasalahan baru," katanya.
 
Kendati demikian, pihaknya tidak menutup peluang bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Kutim.
 
Dengan adanya pabrik semen di Kutim tentu selain akan memberikan pemasukan bagi wilayah Kutim. pasalnya, akan memperkecil biaya yang dikeluarkan masyarakat Kaltim dalam memenuhi kebutuhan semen dalam daerah.
 
"Selama ini kebutuhan semen Kaltim dipasok dari pulau Sulawesi dan Jawa. Tentunya ongkos untuk mendatangkannya sangatlah mahal. Dengan adanya pabrik semen di Kutim maka biaya angkut akan lebih ringan dan harga semen juga tentu lebih murah," tutur Ismunandar.
 
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim Riza Indra Riadi menuturkan, pembangunan pabrik tersebut tentu tidak mudah karena perlu izin prinsip hingga izin lokasi yang diterbitkan pemerintah daerah.
 
Namun, apabila rencana tersebut terwujud, Kaltim akan menjadi salah satu provinsi penghasil semen, selain Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa. Keberadaan pabrik semen di Kaltim, diharapkan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah dan dapat mendukung pertumbuhan pembangunan infrastruktur.
 
"Pemprov Kaltim prinsipnya siap menerima tawaran PT Semen Indonesia yang  ingin membangun pabrik di sini. Hanya saja, tentu banyak syarat yang harus dipenuhi dan Pemprov Kaltim juga akan menawarkan beberapa lokasi yang diharapkan dapat dijadikan sumber bahan baku semen," ucapnya.
 
Kawasan karst yang ada di Kaltim seluas 1,8 juta hektare dimana hanya ada kurang lebih 300.000 hektare yang dilindungi sesuai Peraturan Gubernur Kaltim 67/2012 tentang kawasan karst yang dilindungi, sesuai dengan  tata ruang wilayah.
 
Menurutnya, jika pembangunan tersebut di luar lokasi 300.000 hektare tersebut, maka pembangunan maupun sumber bahan baku semen bisa saja dilakukan.
 
Pembangunan ini tentu tidak mudah karena pihak perusahaan harus memenuhi syarat-syarat yang diberikan Pemda seperti izin prinsip dan izin lokasi juga serta Analisis Dampak Lingkungannya (Amdal) pembangunan tersebut. "Jangan sampai pembangunan tersebut mengganggu bentang alam karst."
 
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meminta pemkab Kutai Timur menolak rencana investasi membangun pabrik semen di wilayah tersebut. Dia menduga bahan baku pabrik semen adalah batu gamping atau batu kapur yang akan diambil dari kawasan Gunung Sekerat yang memiliki Gua Karst.
 
Penolakan itu agar karst tidak dieksploitasi dan ketersediaan air baku tetap terjaga secara berkelanjutan. Pasalnya, pembangunan  pabrik semen di kawasan Gunung Sekerat karena dikhawatirkan mengganggu ketersediaan air baku untuk air bersih Kawasan Ekonomi Khusus Maloy.
 
"Gunung Sekerat itu tidak boleh ditambang untuk bahan baku semen karena bagaimanapun karst di kawasan itu kami lindungi," katanya.
 
Menurut Awang, investor mencoba meyakinkan dirinya bahwa eksploitasi batu kapur di kawasan Gunung Sekerat tidak akan mengganggu lingkungan maupun kondisi karst. Namun, belajar dari pengalaman beberapa daerah yang telah mengeksploitasi alam untuk industri semen terlihat merusak lingkungan.
 
"Saya tetap bertahan walaupun mereka sudah mencoba meyakinkan untuk membangun pabrik semen di Gunung Sekerat. Kami tidak ingin kondisi alam rusak untuk kegiatan yang belum tentu memberikan imbas positif bagi masyarakat dan lingkungan," tegas Awang.
 
Kendati demikian, apabila pembangunan tersebut di luar bentang alam karst, maka dipastikan tak akan bermasalah karena Pemprov Kaltim telah memetakan lokasi mana yang bisa dibudidayakan maupun yang dilindungi.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper