Bisnis.com, SAMARINDA - Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Timur pada bulan Januari baru sekitar 1%.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kaltim M. Sabani mengatakan realisasi penyerapan anggaran 2016 baru mencapai sekitar 1% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang senilai Rp11,9 triliun.
"Hal itu dikarenakan Pemprov Kaltim masih berfokus pada admistrasi untuk memilah-milah program prioritas yang terlebih dahulu akan dilaksanakan di tengah keterbatasan anggaran," ujarnya, pekan ini.
Sabani menuturkan adanya goncangan ekonomi nasional saat ini berdampak pada lambatnya dan berkurangnya dana yang ditransfer ke daerah.
APBD Kaltim pada 2016 yang senilai Rp11,9 triliun tersebut mengalami tanda bintang di sejumlah program.
"Dana perimbangan yakni DBH, DAU, dan DAK tidak sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya sehingga kami memberikan tanda bintang ke sejumlah proyek pemerintah," katanya.
Untuk program prioritas pada tahun ini, Pemprov Kaltim mengutamakan proyek yang bersifat produktif dan mampu menstimulus perekonomian serta meningkatkan lapangan kerja di Bumi Etam ini.
Program prioritas tersebut seperti pembangunan infrastruktur dan pertanian untuk menstimulus para petani.
"Yang dibintangi itu proyek yang tidak produktif, mereka harus ditunda. Prioritasnya yang menghasilkan tenaga kerja yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih cepat," ucap Sabani.