Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah memfasilitasi sertifikasi halal kepada 267 Pelaku Usaha Syariah (PUS) sejak 2024.
Kepala KPwBI Kaltim Budi Widihartanto menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bagian integral dari implementasi Masterplan Ekonomi Syariah (Eksyar) Indonesia 2025-2029 yang tengah digulirkan secara masif di Bumi Etam.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur secara konsisten menjalin sinergi dengan seluruh mitra kerja dalam rangka memperkuat ekosistem Eksyar di Provinsi Kalimantan Timur," kata Budi Widihartanto dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).
Tidak hanya itu, lembaga moneter ini juga telah memfasilitasi sertifikasi tujuh Rumah Potong Unggas (RPU) sejak 2023, 26 juru sembelih halal, dan 33 nadzhir dalam periode yang sama.
Di sisi lain, sebanyak 18 PUS binaan KPwBI Kaltim berhasil lolos kurasi Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) yang mencerminkan kualitas produk yang semakin kompetitif.
Sebagai langkah strategis, KPwBI Kaltim mengimplementasikan 4 pilar utama Masterplan Eksyar Indonesia secara komprehensif.
Baca Juga
Pertama, penguatan industri halal melalui pembentukan Halal Point ID sebagai pusat informasi produk halal, penguatan Halal Center Samarinda, dan pendampingan sertifikasi halal berkelanjutan.
Kedua, penguatan UMKM industri halal dan koperasi syariah diwujudkan melalui fasilitasi pelatihan intensif oleh kurator nasional.
Program ini mencakup UMKM wastra, kriya, dan makanan minuman olahan, termasuk melalui skema IKRA dan exhibition syariah yang diselenggarakan secara berkala.
Ketiga, perluasan akses keuangan syariah direalisasikan melalui program business matching serta Edukasi dan Literasi Keuangan UMKM Seri ke-3" atau disingkat "Bima Etam".
Budi menjelaskan program ini menjembatani lembaga keuangan syariah dengan UMKM yang memerlukan pembiayaan, dan dilaksanakan konsisten setiap bulan bersama OJK Kaltim Kaltara, Pemprov Kaltim, dan perbankan.
Keempat, penguatan dana sosial syariah diwujudkan melalui Gerakan Kaltim Berzakat, ZIS QRIS Drive Thru, hingga launching Gerakan Kaltim Berwakaf Digital.
Dia mengungkapkan bahwa inisiatif ini bertujuan memaksimalkan peran zakat dan wakaf dalam perlindungan sosial serta membiayai proyek-proyek produktif daerah.
Pada aspek penguatan ekonomi pesantren, KPwBI Kaltim telah memberikan fasilitas kepada 13 pesantren yang tersebar di seluruh Kaltim, sejalan dengan upaya memperkuat basis ekonomi syariah dari akar rumput.
Sebagai puncak dari rangkaian program pengembangan eksyar, Budi menyebutkan pihaknya menyelenggarakan event flagship tahunan KalaFest (Kaltim Halal Festival).
"Acara ini menjadi wadah komprehensif untuk memamerkan produk-produk halal lokal sekaligus meningkatkan literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah," ujarnya.