Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pajak Kaltim-Kaltara Jeblok di Semester I/2025, Hanya Terealisasi Rp13,66 Triliun

Penerimaan pajak di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara jeblok di semester I/2025, dengan realisasi bruto mencapai Rp13,66 triliun.
Potret Presiden Pertama RI Sukarno dalam uang lembar rupiah pecahan Rp100.000. / Bloomberg-Brent Lewin
Potret Presiden Pertama RI Sukarno dalam uang lembar rupiah pecahan Rp100.000. / Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, SAMARINDA — Penerimaan pajak di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara jeblok di semester I/2025, dengan realisasi bruto mencapai Rp13,66 triliun. 

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Utara Ika Hermini Novianti menyatakan pencapaian ini turun 6,25% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. 

Yang lebih mengkhawatirkan, realisasi netto justru anjlok drastis 42,17% menjadi Rp6,99 triliun. Kendati demikian, tidak semua sektor perpajakan mengalami kemunduran. 

"PPh Non Migas justru tumbuh positif 6,91% secara bruto, meraih Rp6,45 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin (21/7/2025).

Namun, pencapaian netto PPh Non Migas tetap terkoreksi 39,05% menjadi Rp3,52 triliun. Kemudian, sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ikut merasakan kontraksi cukup dalam. 

Realisasi bruto PBB tercatat Rp0,293 triliun atau turun 35,75%, sedangkan netto mencapai Rp0,275 triliun dengan penurunan 39,30%.

Kondisi serupa dialami PPN dan PPnBM yang mengalami kemerosotan 15,84% secara bruto menjadi Rp6,78 triliun. Lebih parah lagi, realisasi netto sektor ini merosot 47,49% hingga Rp3,06 triliun.

Adapun, Pajak Lainnya menjadi bintang dengan pertumbuhan fenomenal sebesar 755,18% secara bruto, mencapai Rp0,126 triliun. 

Capaian netto sektor ini bahkan lebih impresif dengan pertumbuhan 756,67% pada angka yang sama.

"Seluruh unit vertikal Kementerian Keuangan berkoordinasi dalam kerangka 'Kemenkeu Satu' untuk memberikan pelayanan optimal bagi pemangku ke pentingan," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro