Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Matangkan Program MBG di Kaltim, Siap Digulirkan 17 Februari

Pemerintah terus memacu persiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang dijadwalkan mulai bergulir pada 17 Februari mendatang.
Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Kepala BGN Tigor Pangaribuan membeberkan persiapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kaltim / Bisnis-Mutawallie Syarawie
Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Kepala BGN Tigor Pangaribuan membeberkan persiapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kaltim / Bisnis-Mutawallie Syarawie

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah terus memacu persiapan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang dijadwalkan mulai bergulir pada 17 Februari mendatang. 

Sosialisasi intensif dilakukan untuk memastikan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu dapat berjalan optimal, meskipun sejumlah tantangan logistik dan anggaran masih menjadi perhatian utama.

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, menyatakan bahwa persiapan program MBG di Kaltim difokuskan pada tiga aspek krusial. 

Pertama, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melibatkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) sebagai ujung tombak di lapangan. 

SPPI yang telah direkrut akan mengemban amanah sebagai kepala satuan pelayanan makan bergizi di tingkat tapak. 

"Kemudian kita juga bicara bagaimana mempersiapkan materialnya, jadi itu harus perlu ada dapurnya juga. Nah, di seluruh Kalimantan Timur ini nantinya akan perlu 450 (dapur umum) kira-kira," kata Tigor Pangaribuan dalam keterangan resmi, Selasa (11/2/2025).

Pada tahap awal program MBG, Tigor menyebutkan fokus utama pengoperasian dapur-dapur tertuju pada optimalisasi 37 SPPI yang telah tersedia. 

Ketiga, memastikan dukungan bahan pangan khususnya sayur-mayur yang menjadi kendala krusial.

"Karena setahu saya sayur-mayur di Kaltim itu datangnya dari Jawa. Nah itulah yang perlu kita pikirkan sama-sama, karena nanti satuan-satuan pelayanan itu akan perlu 300 kilo sayur sekali masak untuk 3.000 anak," ucap Tigor.

Saat ini, program percontohan telah berjalan di SD 004 Samarinda Utara dan sekolah-sekolah lain akan menyusul secara bertahap. 

Dari 37 SPPI yang disiagakan, mereka dipersiapkan untuk ditempatkan di satuan-satuan pelayanan yang ditargetkan beroperasi pada 17 Februari. 

Tigor menyebutkan verifikasi kesiapan dapur, termasuk dapur yang dibangun oleh Polda Kaltim, terus dikebut. Target awal yang dicanangkan adalah memastikan minimal satu satuan pelayanan dapat beroperasi pada tanggal tersebut.

Di sisi lain, tantangan geografis Kaltim yang memiliki wilayah terpencil seperti Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu turut menjadi perhatian. 

Meskipun SPPI telah tersedia di Kubar, percepatan pembangunan dapur dan persiapan material di daerah-daerah ini menjadi prioritas untuk menjamin pemerataan program.

Lebih lanjut, Tigor mengungkapkan standar anggaran bahan pangan saat ini adalah Rp10.000 per anak dengan sistem reimbursement berdasarkan bukti pembelian.

Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri berencana meningkatkan anggaran menjadi Rp15.000 per anak. Selisih Rp5.000 dialokasikan sebagai langkah antisipatif terhadap indeks kemahalan di Kalimantan, potensi fluktuasi harga bahan pangan, serta biaya operasional satuan pelayanan, termasuk gaji karyawan, listrik, air, gas, dan sewa bangunan/mobil. 

Namun, Tigor menegaskan penyesuaian anggaran ini memerlukan bukti pembelian bahan pangan yang valid, mengingat disparitas harga antara Jawa dan Kalimantan.

Dia menuturkan BGN membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mencari solusi inovatif untuk pengelolaan menu dan pemenuhan bahan pangan.

Model dapur hybrid yang berkolaborasi dengan kantin sekolah, seperti yang telah diterapkan di Cimahi dan Semarang, menjadi salah satu opsi yang dilirik BGN di Kaltim.

"Kemarin saya meninjau yang di sekolah Bagimu Negeri di Semarang, itu di kantin sekolah yang diperbesar dapurnya diperbaiki. Jadi semua pihak kita akan berkongsi untuk bisa men-support bahan pangan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper