Bisnis.com, BALKPAPAN -- Proyek Refinery Development Master Plan Balikpapan telah memasuki tahap pembangunan storage minyak sebesar 2 juta barel sejak September 2019.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan PT Pertamina (persero) telah menyampaikan berbagai langkah yang dilakukan untuk mempercepat penyelesaian RDMP Balikpapan.
Konstruksi RDMP yang dimulai sejak Februari 2019 sudah masuk tahap konstruksi dan saat ini pengadaan seluruh peralatan utama telah mulai dilakukan.
"Sedangkan pembangunan storage minyak mentah (Central Crude) Lawe-Lawe juga telah dimulai sejak September 2019," jelasnya, Jumat (8/11/2019).
Sementara Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang mengatakan peninjauan langsung Menteri ESDM diikuti dialog dengan pekerja di lapangan serta memberikan dorongan semangat agar pekerja bekerja dengan selamat.
"Kami bersyukur progresnya berjalan dengan baik sehingga mendapat apresiasi dari Pemerintah," ujarnya.
Menurut Ignatius, RDMP RU V Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari (bpd) menjadi 360 ribu pbd serta meningkatkan kualitas produk dari BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V. Sedangkan Central Crude Lawe-Lawe memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.
"Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Pertamina optimis RDMP Balikpapan tahap 1 akan selesai pada 2023 dan tahap 2 pada 2025." lanjutnya.
Proyek dengan nilai investasi USD 6,5 miliar ini pada tahap konstruksi diperkirakan menyerap sekitar 15.000 tenaga kerja dan sekitar 800 orang pada saat kilang sudah beroperasi.