Bisnis.com, SAMARINDA--Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim, Rita Widyasari menilai provinsi Kaltim kini tak seksi lagi bagi para Calon Gubernur yang maju pada Pilgub 2018. Hal ini, karena APBD Kaltim yang turun drastis hingga 6,7 triliun, Rabu (3/5/2017).
Untuk itu, ia maju sebagai Cagub dari partai Golkar menyusun visi misi di Pilgub Kaltim 2018 telah menetapkan skala prioritas penggunaan anggaran untuk pembangunan Kaltim yang tengah turun terus APBD nya.
"Dengan APBD Kaltim hampir sama dengan APBD Kukar kemarin 6,7 triliun untuk membiayai 10 Kabupaten Kota dan masih banyak hal yang harus diperhatikan seperti luar biasa jalan trans yang rusak, maka kita perlu membuat skala prioritas, daya tawar lobi-lobi ke pemerintah pusat dan ide-ide untuk menambah APBD Kaltim," kata Rita yang juga menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara.
Dikatakan Rita, turunnya APBD Kaltim ini menyerupai Kabupaten Kukar yang dipimpinnya. Penurunan APBD Kukar sangat besar hingga Rp 2 triliun. Namun, hal tersebut telah diantisipasi dengan menggalakkan sektor pariwisata di Kukar yang meningkat kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal mencapai 1,9 juta orang dari sebelumnya 250 orang saja.
Rita Widyasari saat ini masih mencari siapa calon wakil gubernur di pemilihan gubernur Kaltim periode 2018-2023 mendatang. Ada tiga kandidat yang disebut-sebut layak menjadi pendampingnya
Sementara ini, ada tiga kandidat itu Andi Sofyan Hasdam yang menjabat Kordinator Wilayah Kalimantan DPP Partai Golkar, Makmur HAPK yang menjabat Ketua Harian DPD I Partai Golkar Kaltim dan Farid Wadjdy, mantan Wagub Kaltim periode 2008-2013 adalah mantan birokrat dan religius.
Baca Juga
"Masing-masing (Sofyan Hasdam, Makmur, dan Farid) punya pendukung. Dukungan kesukuan, saudara. Tidak hanya dari Golkar. Dari mana-mana itu, tapi saya ingin pendamping punya sosok yang memiliki latar belakang birokrat, agar dalam menjelankan tugas bisa seimbang," ujar Rita.