Program Satu Harga BBM, Sekda Kalbar: Seharusnya Sejak Dulu

Bisnis.com, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik Program Satu Harga BBM yang mulai diimplementasikan Pertamina.

Sekretaris Daerah Kalimantan Barat M Zeet Hamdi Asyovie meyakini Program Satu Harga BBM dapat mempengaruhi pemerataan ekonomi di Indonesia.

"Program ini memang sudah seharusnya dilakukan oleh pemerintah sejak dulu karena dengan adanya pemerataan harga BBM ini, jelas akan menjadi salah satu bentuk pemerataan ekonomi untuk masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa harga BBM mempengaruhi harga kebutuhan pokok di Indonesia," katanya di Pontianak, Selasa (8/11/2016).

Terkait program tersebut, Pemprov Kalbar meminta kepada pemerintah pusat untuk konsisten dalam melaksanakan program ini. "Artinya tidak hanya pada masa kini, tetapi ini bisa menjadi kebijakan jangka panjang dan bisa dilakukan secara berkelanjutan."

Zeet juga meminta kepada Pertamina untuk bisa melakukan pengawasan yang ketat pada setiap SPBU agar bisa menjalankan program ini dengan baik.

"Saya yakin Pertamina bisa melakukan hal ini karena banyak orang pintar didalam sana. Jangan sampai program ini ditetapkan, namun masih terjadi ketimpangan harga antara daerah satu dengan daerah lainnya," katanya.

Saat ini saja, menurut Zeet, harga premium untuk kota Pontianak dengan kabupaten Ketapang dan Kapuas Hulu masih terjadi perbedaan.

"Bagaimana lagi antara harga BBM dari Jakarta dengan Papua, jelas harganya berbeda jauh. Namun, dengan adanya program ini jelas bisa memberikan dampak yang luar biasa baik bagi masyarakat, karena dengan semakin kecilnya harga bahan bakar kendaraan, maka harga sembako juga bisa dipermurah."

Dia menilai terjadinya perbedaan harga BBM saat ini bukan karena persoalan jarak untuk penyalurannya, melainkan terletak pada manajemen logistik yang harus dibenahi.

"Saya yakin, orang-orang yang ada di Pertamina, bisa lebih tahu lah untuk menyiasati hal ini, karena dengan adanya perbaikan manajemen penyaluran logistik, maka biaya yang dikeluarkan untuk penyalurannya bisa lebih ditekan," kata Zeet.