Bisnis.com, BALIKPAPAN – Jumlah penumpang angkutan udara domestik di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bulan Februari 2025 merosot tajam sebesar 11,90% dibandingkan Januari 2025, dengan total 214.420 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, menyatakan penumpang angkutan laut domestik turut mengalami kontraksi sebesar 19,10% dengan jumlah 24.679 orang.
Sementara itu, volume barang yang diangkut pada Februari 2025 justru melonjak 9,83% dibandingkan bulan sebelumnya yaitu mencapai 8,62 juta ton.
Lebih lanjut, dia menyebutkan penurunan penumpang udara domestik ini dipicu oleh kontraksi di dua bandara utama Kaltim, yakni Bandara APT Pranoto Samarinda (8,09%) dan Bandara Sepinggan Balikpapan (12,98%).
“Bandara lain juga mengalami penurunan, Bandara Datah Dawai–Mahakam Ulu sebesar 12,76% dan Bandara Kalimarau sebesar 7,29%. Sementara itu Bandara Melalan-Kutai Barat mengalami peningkatan sebesar 3,17%," kata Yusniar Juliana dalam keterangan resmi, Rabu (9/4/2025).
Dia mengungkapkan Bandara Sepinggan dalam lalu lintas penumpang udara domestik tetap mendominasi, dengan menyumbang 79,01% dari total penumpang domestik, diikuti Bandara APT Pranoto dengan 13,32%.
Baca Juga
Berbeda dengan domestik, pergerakan penumpang udara internasional di Kaltim justru stagnan di angka 4.836 orang, atau tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan Januari 2025.
Namun, jika ditarik garis panjang, periode Januari-Februari 2025 menunjukkan peningkatan penumpang udara internasional yang mencolok, yakni sebesar 41,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 9.672 orang.
Yusniar menjelaskan Bandara SAMS Sepinggan masih menjadi satu-satunya pintu gerbang penerbangan internasional di Benua Etam.
Beralih ke sektor angkutan laut, penurunan penumpang domestik terpusat di Pelabuhan Semayang-Balikpapan (28,69%) dan Pelabuhan Bontang-Lhok Tuan (26,06%). Sebaliknya, Pelabuhan Samarinda mencatatkan kenaikan penumpang sebesar 1,88%.
Jika dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2024, penumpang angkutan laut domestik secara kumulatif turun 11,28%, dengan penurunan terdalam di Pelabuhan Semayang-Balikpapan (31,34%), sedangkan Pelabuhan Samarinda dan Bontang-Lhok Tuan justru tumbuh masing-masing sebesar 54,51% dan 5,15%.
Di sisi lain, performa angkutan barang laut naik 9,83% pada Februari 2025 yang didorong oleh peningkatan volume barang di mayoritas pelabuhan, di antaranya Pelabuhan Kariangau (39,14%), Tanah Grogot (32,48%), Sangatta (27,76%), dan Sangkulirang (11,91%).
Kendati demikian, beberapa pelabuhan lain seperti Tanjung Santan, Tanjung Redeb, dan Bontang justru mengalami penurunan volume barang.
Yusniar menuturkan secara kumulatif Januari-Februari 2025 angkutan barang laut domestik tumbuh tipis 0,39% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, dengan pertumbuhan signifikan di Pelabuhan Semayang (183,83%) dan Tanah Grogot (9,05%).
