Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menargetkan pembukaan lahan sawah baru seluas 100.000 hektare pada tahun 2025 dengan sokongan dana dari pemerintah pusat.
Program cetak sawah ini direncanakan akan tersebar di sepuluh kabupaten/kota, guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah menyatakan persiapan teknis telah matang.
Dia menambahkan, lokasi-lokasi yang terpilih, seperti Barito Selatan, Barito Utara, Kapuas, Katingan, Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Pulang Pisau, dan Seruyan telah memiliki dokumen Survei Investigasi Desain (SID) sebagai landasan pelaksanaan konstruksi.
"Lokasi juga telah ada petani/penggarap atau akan dibentuk Brigade Pangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian tidak hanya menggelontorkan dana sebesar Rp5,5 triliun untuk program cetak sawah dan swasembada jagung di Kalteng, tetapi juga menyiapkan berbagai sumber daya pendukung.
Baca Juga
"Kementerian Pertanian telah menyiagakan alat dan mesin pertanian, pupuk, dolomit, benih unggul, pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta tim pengawalan dan pendampingan," imbuhnya.
Kendati demikian, dia menekankan pentingnya sinergitas antara berbagai pihak. "Diperlukan kolaborasi erat antara Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, TNI POLRI, Kejaksaan, serta partisipasi aktif masyarakat agar program ini dapat sukses," jelasnya,
Dia pun menyinggung target produksi jagung yang tidak main-main, yaitu luas tanam 2,89 juta hektare dengan target produksi pipilan kering mencapai 22,59 ton.
"Sasaran produksi Jagung Pipilan Kering KA 28% adalah 22,59 ton dan Produksi Jagung Pipilan Kering KA 14 % adalah 16,68 ton," terangnya.
Di sisi lain, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan dukungan penuh terhadap program strategis nasional ini.
"Pj Bupati dan Pj Wali Kota dari 10 Kabupaten/Kota sudah diminta menyiapkan 200 sampai 300 hektare. Saya minta ada koordinasi intens dengan stakeholder terkait," tegasnya.
Kemudian, dia mengharapkan peran serta aktif dari kalangan pengusaha dan seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan program ini sebagai peluang emas bagi daerah.
“Dukungan dari semua pihak, termasuk dunia usaha, sangat krusial. Mari kita satukan niat dan langkah, kita tunjukkan bahwa mimpi besar bangsa untuk mewujudkan swasembada pangan dapat dimulai dari Bumi Pancasila, tanah yang penuh keberkahan," harapnya.
Adapun, dia berharap Kementerian Pertanian dapat memberdayakan pemuda-pemudi Kalteng melalui pelatihan khusus di bidang pertanian.
"Nanti akan ada pelatihan khusus untuk S1 Pertanian dan SMK Pertanian, kita libatkan warga lokal semaksimal mungkin, agar mereka menjadi bagian penting dalam program nasional ini. Uang ada, kebijakan ada, orang-orang hebat juga ada, tinggal kemauan bersama," pungkasnya.